Pages

Sunday, January 31, 2010

VIVERE Wedding Singers and Entertainment

Berawal dari pengetahuan yang minim tentang musik, berawal dari ajakan teman-teman untuk bergabung dengan koor wilayah yang terdiri dari bapak-bapak dan ibu-ibu, dari sinilah aku mengenal apa yang disebut koor.

Berbekal teknik seadanya aku membantu koor wilayah dan koor mudika paroki St. Aloysius Gonzaga-Surabaya, yang pada waktu itu juga terdiri dari seadanya anggota.

Koor mudika Paroki hanya berbekal semangat 45 untuk berlatih, hanya berbekal nekad kami menghadapi kritik yang cukup pedas dari berbagai orang tentang aktivitas muda-mudi.

Aku belajar banyak mengenai bernyanyi dari pelatih koor wilayah dan rekan-rekan mudika, hingga akhirnya koor mudika paroki St. Aloysius Gonzaga memiliki seorang pelatih yang kami panggil Pak Heru,sayangnya pak Heru yang sudah "saling menyatu" dengan jiwa kami harus mengundurkan diri untuk mengemban tugas dari Uskup.

Perjuangan mudika paroki juga telah membuahkan sebuah kesepakatan bahwa koor ini memiliki nama AG Voice yang diresmikan pada saat Paska tahun berapa sudah lupa.

Perjalananku juga masih berlanjut, setelah membantu dokumentasi konser pertama Jubilate Singers, aku diajak untuk membantu mereka menjadi seorang "Singer", walaupun tidak mengerti sama sekali mengenai teknik bernyanyi dan not balok, aku nekad saja demi menjajal sesuatu yang baru dan menarik buatku.

Beberapa lama di Jubilate Singers dan di AG Voice, membuat percaya diriku semakin bertumbuh, keinginanku untuk menghasilkan sesuatu dari hal yang aku sukai semakin kuat dan aku sadar harus segera mengambil langkah pertama dari perjalanannku ini. Akhirnya aku memutuskan untuk mengajak dua rekanku yang aku pikir bisa sejalan dengan pemikiranku ini yakni Andika dan Ditry.

Rupanya mereka juga tertarik dan sejalan dengan impianku, maka bergabunglah kami dan membentuk sebuah group yang belum memiliki nama, hanya kesepakatan bahwa kami akan melayani pemberkatan dan misa untuk pernikahan di Gereja.
Bersama dengan Edwin, kami menjalani kegiatan pertama kami di Gereja Algonz, dibantu Edwin pula kami belajar mengasah kemampuan kami dan akhirnya kami memutuskan untuk berlatih secara intensive, individual di SINFONIA hingga saat ini.

Kelompok kami masih aktif hingga saat ini dan kami juga hendak melayani dalam misa di berbagai Gereja Katolik.
Impianku: membentuk choir yang profesional, unik dan memiliki kualitas sempurna untuk melayani Tuhan dan sesama.
impian lain: suatu saat kami akan membuat sebuah album kami sendiri yang berisi lagu-lagu cinta.
Doakan ya...

2 comments:

  1. Amiiiiinnnnn......
    Nice template, btw...!

    ReplyDelete
  2. thx doanya,
    template dipilih karena diana bisa juga post her blog here

    ReplyDelete